tag:blogger.com,1999:blog-31891881329823890512024-02-08T05:46:16.210-08:00Hakikat Belajar Ilmu KimiaBismillahirahmannirrahim.......
Belajar kimia adalah belajar tentang segala perubahan yang terjadi di alam, perubahan warna, perubahan bentuk molekul, perubahan sifat suatu zat, interaksi antar molekul, yang semuanya menyebabkan manusia dapat mengambil segala manfaat dari interaksi tersebut. Disinilah fungsi manusia sebagai khalifah untuk menjadi perekayasa sehingga dunia ini bersifat sustainable atau berkelanjutan sehingga bumi ini akan terwariskan hingga akhir zaman .wahdiani pendidikan kimia UIN SGDhttp://www.blogger.com/profile/03056801584875386688noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-3189188132982389051.post-68696226929273643732009-06-13T02:55:00.000-07:002009-06-13T03:04:16.711-07:00Daur Air dan Kehidupan<p class="baslik2" style="line-height: 150%;"><span class="baslik21"><b style="">Oleh : Harun Yahya</b></span><b style=""><o:p></o:p></b></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Setiap saat, miliaran liter air berpindah dari lautan menuju atmosfer lalu menuju daratan. Kehidupan bergantung pada daur air ini. Andai manusia mencoba mengatur daur ini, ia tidak akan pernah berhasil, sekalipun menggunakan semua teknologi yang ada di dunia. Walaupun demikian, kita memperoleh air, yang merupakan syarat kehidupan yang utama dan terpenting, melalui penguapan tanpa mengeluarkan biaya maupun energi. Setiap tahunnya 45 miliar liter kubik air menguap dari lautan. Air yang menguap tersebut dibawa angin melintasi daratan dalam bentuk awan. Setiap tahun 3-4 miliar liter air dibawa dari lautan menuju daratan, menuju manusia.</p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="baslik21"><b style="">Air Turun Ke Bumi Menurut Kadar Tertentu</b></span><b style=""><o:p></o:p></b></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sudah tentu, hujan turun ke bumi dalam takaran yang tepat. </span>Takaran pertama yang berhubungan dengan hujan adalah kecepatan turunnya. Benda yang berat dan ukurannya sama dengan air hujan, bila dijatuhkan dari ketinggian 1.200 meter, akan mengalami percepatan terus-menerus dan jatuh ke bumi dengan kecepatan 558 km/jam. Akan tetapi, tata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.</p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan, bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan. Hal ini menjadi jelas hanya dengan melihat angka-angka di bawah ini secara sekilas.</p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda </span><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" alt="" style="'position:absolute;" allowoverlap="f"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\OKANET~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.jpg" title="picture405"> <w:wrap type="square"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><span style="" lang="SV">seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm. Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter. Pada kasus ini, satu tetes air yang jatuh akan memiliki efek yang sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 110 cm.<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. </span><span style="" lang="FI">Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan "takaran".<o:p></o:p></span></p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="" lang="FI">Pembentukan Hujan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Tahapan pembentukan hujan baru dapat dipelajari setelah radar cuaca ditemukan. Menurut radar, pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, pembentukan angin; kedua, pembentukan awan; ketiga, turunnya hujan.<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="FI">TAHAP PERTAMA:</span></b><span style="" lang="FI"> "Dialah (Allah) yang mengirim angin …"<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Sejumlah besar gelembung udara terbentuk karena buih di lautan secara terus-menerus pecah dan menyebabkan partikel air disemburkan ke langit. Partikel yang kaya-garam ini kemudian dibawa angin dan naik ke atmosfer. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, berfungsi sebagai perangkap air. Inilah yang akan membentuk titik-titik awan dengan mengumpulkan uap air di sekitarnya, yang kemudian naik dari lautan sebagai tetesan kecil.<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="FI">TAHAP KEDUA:</span></b><span style="" lang="FI"> ".......menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal…"<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal garam atau partikel debu di udara. Karena tetesan air di awan sangat kecil (dengan kisaran diameter 0,01-0,02 mm), awan menggantung di udara dan menyebar di langit, sehingga langit tertutup oleh awan.<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="FI">TAHAP KETIGA</span></b><span style="" lang="FI">: "... lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya."<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Partikel air yang mengelilingi kristal garam dan partikel debu akan bertambah tebal dan membentuk tetesan hujan, sehingga tetesan hujan akan menjadi lebih berat daripada udara, dan mulai jatuh ke bumi sebagai hujan.</p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Tetesan hujan dibentuk oleh partikel air yang mengelilingi kristal garam, yang terbawa dari lautan ke awan. Karena menjadi lebih berat daripada udara, partikel ini terlepas dari awan dan mulai jatuh ke bumi sebagai hujan.</p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="baslik21"><b style="">Air Hujan Adalah Tawar</b></span><b style=""><o:p></o:p></b></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Al Quran menarik perhatian kita dengan pernyataan air hujan adalah "tawar":</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Seperti telah kita ketahui, air hujan berasal dari penguapan air dan 97% merupakan penguapan air laut yang asin. Namun, air hujan adalah tawar. Air hujan bersifat tawar karena adanya hukum fisika yang telah ditetapkan Allah. Berdasarkan hukum ini, dari mana pun asalnya penguapan air ini, baik dari laut yang asin, dari danau yang mengandung mineral, atau dari dalam lumpur, air yang menguap tidak pernah mengandung bahan lain. Air hujan akan jatuh ke tanah dalam keadaan murni dan bersih,</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">Hujan Yang Memberi Kehidupan Bagi Tanah Yang Mati<o:p></o:p></b></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Selain tanah diberi air, yang merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup, hujan juga berfungsi sebagai penyubur.</p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Tetesan hujan, yang mencapai awan setelah sebelumnya menguap dari laut, mengandung zat-zat tertentu yang bisa memberi kesuburan pada tanah yang mati. Tetesan yang "memberi kehidupan" ini disebut "tetesan tegangan permukaan". Tetesan tegangan permukaan terbentuk di bagian atas permukaan laut, yang disebut lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan yang lebih tipis dari 1/10 mm ini, terdapat sisa senyawa organik dari polusi yang disebabkan oleh ganggang mikroskopis dan zooplankton. Dalam sisa senyawa organik ini terkandung beberapa unsur yang sangat jarang ditemukan pada air laut seperti fosfor, magnesium, kalium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobal, dan timah. Tetesan berisi "pupuk" ini naik ke langit dengan bantuan angin dan setelah beberapa waktu akan jatuh ke bumi sebagai tetesan hujan. Dari air hujan inilah, benih dan tumbuhan di bumi memperoleh berbagai garam logam dan unsur-unsur lain yang penting bagi pertumbuhan mereka. Seperti yang tertera dalam ayat:</p> <p class="ayetler1" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="ayetler">"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam." (QS. Qaf: 9).</span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Garam-garam mineral yang turun bersama hujan merupakan contoh dari pupuk konvensional (kalsium, magnesium, kalium, dan lain-lain) yang digunakan untuk meningkatkan kesuburan. Sementara itu, logam berat, yang terdapat dalam tipe aerosol ini, adalah unsur-unsur lain yang meningkatkan kesuburan pada masa perkembangan dan produksi tanaman.</p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Singkatnya, hujan adalah penyubur yang sangat penting. Setelah seratus tahun lebih, tanah tandus dapat menjadi subur dan kaya akan unsur esensial untuk tanaman, hanya dari pupuk yang jatuh bersama hujan. Hutan pun berkembang dan diberi "makan" dengan bantuan aerosol dari laut tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dengan cara seperti ini, 150 juta ton pupuk jatuh ke permukaan bumi setiap tahunnya. Andaikan tidak ada pupuk alami seperti ini, di bumi ini hanya akan terdapat sedikit tumbuhan, dan keseimbangan ekologi akan terganggu.<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><a href="http://harunyahya.com/2007">http://harunyahya.com/2007</a><o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Artikel ini diambil pada tanggal : 10 Desember 2008 <o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="" lang="SV">KOMENTAR</span></b><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sesuai dengan artikel diatas, Terjadinya Daur air dalam kehidupan semuanya atas kehendak Allah dan tidak ada seorangpun yang bisa melakukan hal itu, walaupun manusia menggunakan teknologi yang sangat tinggi sekalipun, maka dengan itulah menunjukan bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki keterbatasan. Dengan adanya daur air ini maka sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan dan kelangsungan mahluk hidup khususnya manusia, karna manusia sangatlah membutuhkan air untuk membantu kehidupannya.Air sering digunakan manusia salah satunya untuk minum dan untuk kegiatan sehari-hari, selain itu air bisa berfungsi untuk membuat tanaman menjadi tumbuh subur sehingga bisa menghasilkan sumber makanan dan air sangat berpengaruh dalam pertanian. Jadi manusia sangat memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya dan tidak akan bisa hidup tanpa adanya air, maka dari itu manusia harus bersyukur dengan adanya manfaat daur air tersebut dengan cara kelestarian alam dan lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Al Quran mengingatkan kepada kita bahwa hal ini merupakan salah satu bukti yang harus kita syukuri:<o:p></o:p></span></p> <p class="ayetler1" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="ayetler"><span style="" lang="SV">"Maka terangkanlah kepada-Ku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?" (Surat Al Waqi'ah: 68-70).</span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="ayetler"><span style="" lang="SV">"Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu Kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (Surat Az-Zumar: 21)</span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="ayetler1" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="ayetler"><span style="" lang="SV">"Dialah Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (Surat an-Nahl: 10-11)</span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="baslik21"><b style=""><span style="" lang="SV">Air Turun Ke Bumi Menurut Kadar Tertentu<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="baslik21"><b style=""><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span></b></span><span class="baslik21"><span style="" lang="SV">Segala sesuatu Allah ciptakan dengan adanya takaran takaran tertentu dan Allah mengetahui seberapa besar yang dibutuhkan mahluknya. Hal itu untuk menjaga keseimbangan karna apabila Allah menurunkan air terlalu banyak atau terlalu sedikit maka bisa mebahayakan juga terhadap mahluk hidup, maka dari itu Allah menurunkan Air ke bumi menurut kadar yang telah ditentukan.</span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dalam ayat kesebelas surat az-Zukhruf, hujan didefinisikan sebagai air yang dikirimkan "menurut kadar". "Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan)."<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="" lang="SV">Pembentukan Hujan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Sesuai dengan artikel diatas Pembentukan hujan terjadi dengan beberapa proses. Allah<span style=""> </span>membentuk hujan dengan beberapa proses atau dengan beberapa tahapan sangatlah adil, hal ini menunjukan kepada manusia bahwa segala sesutu memerlukan proses dan agar manusia bisa melihat kebesaran Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Yang tercantum di dalam Al Quran tentang pembentukan hujan sangatlah sesuai dengan penemuan ini:<o:p></o:p></span></p> <p class="ayetler1" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="ayetler"><span style="" lang="SV">"Allah, Dialah yang mengirim angin (tahap pertama), lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal (tahap kedua); lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya (tahap ketiga), maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira." (Surat ar-Rum: 48).</span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="baslik21"><b style=""><span style="" lang="SV">Air Hujan Adalah Tawar</span></b></span><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Al Quran menarik perhatian kita dengan pernyataan air hujan adalah "tawar":<o:p></o:p></span></p> <p class="ayetler1" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="ayetler"><span style="" lang="SV">"Maka terangkanlah kepada-Ku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?" (Surat Al Waqi'ah: 68-70).</span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="ayetler1" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="ayetler"><span style="" lang="SV">"… dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar?" (Surat al-Mursalat: 27)</span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="ayetler1" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="hyg1"><span style="" lang="SV">"Dialah Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu." (Surat An-Nahl: 10)</span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">sesuai dengan ketentuan Allah <span class="ayetler">"… Kami turunkan dari langit air yang amat bersih. " (Surat al-Furqan: 48)</span><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="ayetler"><span style="" lang="SV">"Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." </span>(<st1:place st="on"><st1:city st="on">Surat</st1:city></st1:place> Fushilat: 39)</span></p> <p class="baslik2" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">Hujan Yang Memberi Kehidupan Bagi Tanah Yang Mati<o:p></o:p></b></p> <p class="hyg" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span class="ayetler">Di dalam Al Quran banyak ayat yang menyeru kepada kita agar memperhatikan bahwa hujan berguna untuk menghidupkan negeri (tanah) yang mati. "… dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak." </span><span class="ayetler"><span style="" lang="IT">(Surat al-Furqan: 48-49)</span></span><span style="" lang="IT"><o:p></o:p></span></p>wahdiani pendidikan kimia UIN SGDhttp://www.blogger.com/profile/03056801584875386688noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3189188132982389051.post-846757118578610922009-06-08T05:14:00.000-07:002009-06-12T00:43:48.131-07:00Belajar kimia adalah belajar keagungan AllahBismillahirahmannirrahim.......<br /><div style="text-align: justify;">Belajar kimia adalah belajar tentang segala perubahan yang terjadi di alam, perubahan warna, perubahan bentuk molekul, perubahan sifat suatu zat, interaksi antar molekul, yang semuanya menyebabkan manusia dapat mengambil segala manfaat dari interaksi tersebut. Disinilah fungsi manusia sebagai khalifah untuk menjadi perekayasa sehingga dunia ini bersifat sustainable atau berkelanjutan sehingga bumi ini akan terwariskan hingga akhir zaman .<br /></div><div style="text-align: justify;">Belajar kimia adalah belajar mengenai hakikat hidup dan kehidupan. Manusia akan mengetahui betapa besarnya Allah SWT menciptakan bumi ini dari molekul-molekul terkecil atau atom. Molekul-molekul itu telah berinteraksi membentuk kehidupan yang penuh warna dan penuh misteri.Kebesaran Allah SWT akan terlihat dari struktur-struktur molekul tersebut. Karbon dengan bentuk molekul tertentu akan menjadi intan yang sangat indah namun dengan bentuk molekul lainnya ia akan menjadi arang yang hitam kelam atau dengan susunan C60 akan menjadi molekul fullerene yang berharga tinggi.<br />Subhanallah...........<br /><br /></div>wahdiani pendidikan kimia UIN SGDhttp://www.blogger.com/profile/03056801584875386688noreply@blogger.com0